Ummat Islam dari generasi ke generasi selalu
butuh dengan seorang Guru, karena Guru adalah tempat kita mengambil dan menimba
ilmu, baik ilmu Syariat ataupun ilmu lainnya, kepada Guru para murid melihat,
bagaimana peraktek dari kehidupan seorang manusia sejati. Kedudukan Guru
sangatlah tinggi di dunia Islam, Allah Ta'ala mensifati Nabi-Nya Muhammad Sallahualahiwasallam
bahwasanya beliau adalah seorang Guru, Allah Ta'ala berfirman :
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو
عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ
وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (2)
" Dan dialah Allah yang telah mengutus kepada bangsa yang
ummi ( Buta Huruf ) seorang rasul dari kalangan mereka, dia membaca kepda
mereka ayat-ayat Tuhanya dan mensucikan jiwanya dan mengajarkan mereka Al-Kitab
dan Hikmah ( Sunnah ) meskipun dahulu
mereka didalam kesesatan yang nyata ( QS. Al-Jumah : 2 )
Dan kita telah melihat hasil dan prestasi seorang guru, betapa banyak
lahir manusia-manusia yang alim dan bermanfaat bagi manusia. Karena mulianya
profesi Guru, syaitan pun ikut menggoda mereka para guru, sehingga lahirlah
Guru-guru yang banyak jenisnya, diantaranya
1.
Guru yang mencari untung
materi
Kita telah melihat, sekelompok guru yang mengajar, akan tetapi dia telah
melecehkan profesi yang mulia ini, ketiak dia menjadikan profesi ini sebagai
sarana untuk mengeruk keuntungan materi, ketahuliah, sesungguhnya profesi ini
jauh lebih mulia dari sekedar profesi-profesi yang hanya mencari keuntungan
dunia. Karena guru adalah pekerjaan yang mencetak generasi dan membangun ummat.
Memang setiap orang memiliki hak untuk mencari kehidupan yang layak dari
profesinya. Namun sebagian dari guru mereka murni menacari keuntungan materi
dari profesi ini, ambisi utamanya adalah untung rugi dunia. Apakah guru jenis
ini bisa membawa generasi ini ? bisa mengemban amanah yang baik ?
2.
Guru yang acuh tak acuh
Guru seperti ini adlah guru yang tidak peduli dengan murid-muridnya, dia
hanya memikirkan buku-buku yang dia ajarkan, terori-teori yang dia ajarkan. Dia
tidak memperhatikan jika muridnya terjatuh kedalah air kejahatan, kegelapan.
Relaita kehidupan surah murid-muroidnya tidak dia perhatikan. Tidak bertanya
apa yang mereka lakukan di rumahnya, di lingkuinagn bermainnya, apa yang dia
makan dan minum. Guru seperti ini adalah guru robot, yang hanya mengajarkan
teori yang ada di memori.
3.
Guru terpakasa
Guru model ini adalah guru yang terpaksa menjalankan profesi ini, dengan
banyak alasan, bukan karena ketulusan yang ada. Dia tidak mendapatkan pekerjaan
yang lain sehingga dia mengmbil profesi ini, atau karena dia ingin menetap di
suatu daerah tertentu. Sebagaiman pepatah mengatakan " tak ada rotan
akarpun jadi ". bisa jadi guru model ini tidak memahami hakikat dari
pengajaran.
4.
Guru impian
Guru yang membuang dunia di belakang punggungnya, guru yang benar benar
komitmen dan memilih jalan untuk berbakti keapda ummat, mencetak generasi dan
tunas muda yang kuat dan berilmu. Guru yang mengangap skala proritasnya adalah
mendidik mereka dengan kasih sayang dan penuh tanggung jawab. Sehingga dia bisa
menikamti hasil gajinya dengan halal dan diapun bisa hidup tentram.
Lihat buku ' menjadi guru yang sukses dan berpengaruh " dan kitab
Maqolaat fittarbiyah.
Karya : Dr. Muahammad Abdullah Ad-Duweisy
0 Komentar