Problematika
dunia islam dewasa ini masih terus menjadi pembasan hangat oleh para pakar
pendidikan mulai dari tingkat moralitas, serta mutunya yang masih tertinggal
jauh di bandingkan dengan yang lainnya. Hal ini di sebabkan dengan berbagai
macam problem yang membayangi pendidikan umat islam dewasa ini,mulai dari
munculnya budaya-budaya barat, lemahnya wawasan keislaman umat islam dan
lemahnya moralitas akhlak mereka.
1. Munculnya
budaya-budaya barat
Dewasa ini
pendidikan umat islam sudah amat jauh perbedaannya di bandingkan dengan
pendidikan masa dahulu masanya para sahabat, tabi’in dan tabiuttabi’in. Kalau
kita perhatikan dewasa ini pendidikan umat islam sudah di bubuhi racun oleh
budaya-budaya kaum barat, mulai dari model pergaulan terlebih-lebih lagi dari
segi ilmu pengetahuan. Banyak orang yang cerdas otaknya akan tetapi kosong
jiwanya mereka menguasai ilmu teknolgi misalnya, akan tetapi mereka lupa kepada
Allah subhanahu wata’ala yang telah memberikan ilmu itu kepadanya. Seolah-olah
ilmu yang mereka dapatkan itu bukan dari Allah akan tetapi hasil dari usaha
mereka sendiri, bahkan mereka menyandarkannya kepada orang-orang barat sehingga
mereka cuek dengan syariat Allah subhanahu wata’ala demi mengikuti
budaya-budaya kaum barat yang tidak mengenal pendidikan agama islam. Kita
ketahui bersama bahwa orang-orang barat yang benci kepada islam mereka selalu
berusaha ingin menghancurkan pendidikan umat islam dengan berbagai macam cara
yang mereka lakukan. Benar mereka tidak memerangi umat islam lewat fisik, akan
tetepi mereka memerangi umat islam lewat pendidikan dengan cara meracuni
pendidikan umat islam dengan peran pemikiran sehingga sedikit banyak orang yang
terpengaruh oleh budaya mereka.
يريدون ليطفعوا
نور الله بأفواههم والله متم نوره ولو كره لكا فرون
Mereka ingin
memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka akan tetapi Allah
menyempurnakan cayanya walaupun orang-orang kafir benci terhadap Allah subhanahu
wata’ala.( Qs As-shof 5)[1]
2.
Lemahnya
wawasan keislaman umat islam
Dewasa ini
pendidikan umat islam, khususnya mengenai wawasan keislaman sudah teracuni oleh
pemikiran-pemikiran kaum barat, sehingga mereka sulit menerima buku-buku yang
berbau pendidikan ke islaman sehingga wawasan mereka lemah dalam memahami
pendidikan agama islam. Inilah yang menjadikan pendidikan umat islam melemah
khususnya dalam segi wawasan karena
kurangnya dalam memahami pendidikan islam yang di ajarkan al-quran dan
as-sunnah. Namun amat aneh bin ajaib di antara umat islam ini banyak yang
memahami ilmu pendidikan islam akan tetepi pemahaman yang mereka dapatkan itu
melenceng dari al-quran dan sunnah rasulullah. Sehingga kebanyakan pendidikan
umat islam dewasa ini adalah pendidikan yang berlebel islam akan tetapi pemahaman serta wawasannya jauh dari pendidikan islam yang sebenarnya.
Hendaklah umat islam melihat dan memperhatikan dari mana dia mengambil sumber
pendidikan itu, karena kebanyakannya pendidikan di Indonesia ini menyandarkannya
kepada pendidikan islam akan tetapi sumbernya meleset dari al-Quran dan as-Sunnah.
Alangkah indahnya apa yang di katakan oleh seorang ualama imam Muhammad bin Sirin
rahimahullahu
إن الدين هو علم فنظروا عمن تأ خذون دينكم
Sesunggunya ilmu
ini adalah agama, maka lihatlah dari mana kalian mengambil sumber agama kalian[2].
Manusia ini
perlu menyadari dan berfikir lebih dewasa, karena manusia termasuk mahkluk yang
istimewa di bandingkan dengan mahkluk lainnya. Letaka keistimewaanya adalah
dimilikinya otak sebagai akal pikiran hal inilah yang membedakannya dengan
mahkluk lainnya7. Akal yang di maksud di sini agar manusia menggunakannya untuk
berfikir dengan hal-hal yang positif, serta menggunakannya dengan membaca
buku-buku yang berkaitan dengan pendidikan islam sebagai penunjang untuk
menyelamatkan pemikirannya dari pemikiran orang-orang barat.
3.
Lemahnya
moralitas akhlak
Salah satu
problematika umat islam dewasa ini adalah lemahnya pendidikan moral serta
kurangnya penanaman akhlak pada pendidikan umat islam dewasa ini. Yang di
maksud penanaman akhlak disini ialah akhlak yang di ajarkan oleh Rasulullah
shallahu alaihi wasallam.
لقد كان لكم
في رسول الله اسوة حسنة لمن كان يرجوالله وليوم لاخر وزكرلله كثيرا
Sungguh telah
ada pada diri Rasulullah shallahu alaihi wasallam suri tauladan yang baik
bagimu yaitu bagi orang-orang yang mengharap( rahmat) Allah subhanahu wata’ala
dan( kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.( Qs al-ahzab 21)[3]
Seluruh syariat
yang di bawa rasulullah adalah rahmat, kebaikan dan berkah. Siapa yang meniti
syariat yang di bawa beliau di antaranya pendidikan akhlak niscaya dia tidak
akan mendapatkan kesengsaraan[4], namun
kenyataanya dewasa ini, umat islam khususnya pada pendidikan moral dan
pendidikan akhlak sangat jauh dari apa yang di ajarkan Rasulullah kepada
mereka, sehingga pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan hal itu dianggap
sebagai sebuah kebiasaan[5].
Seakan-akan hal tersebut tidak ada aturannya dalam pendidikan agama islam ini, bahkan
diantara sebagian umat islam menyatakan “buat apa mengikuti aturan
pendidikan islam, yang hal itu akan membuat sengsara dan tidak punya kebebasan
untuk melakukan sesuatu”. Oleh karena itu jangan heran apabila jika di
suatu lembaga pendidikan banyak diantara peserta didiknya melakukan hal-hal
yang menjurus kepada perzinaan, bercumbu mesra antara laki-laki dan perempuan
layaknya seperti binatang ternak yang tidak punya rasa malu lagi.
KESIMPULAN
Berdasarkan
penjelasan di atas, kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa pendidikan umat
islam dewasa ini, masih banyak kita dapatkan problematika yang menghantui
pendidikan umat islam. Sehingga sampai sekarang belum terselesaikan, mulai dari
munculnya budaya-budaya barat dan pengetahuan yang hal itu tidak di sandarkan
lagi kepada pendidikan islam, akan tetapi mereka sandarkan kepada orang-orang
barat, sehingga pendidikan umat islam teracuni oleh budaya-budaya mereka. Di
antaranya juga lemahnya wawasan keislaman umat islam, hal ini menunjukkan bahwa
umat islam kurang perhatian dengan buku-buku yang di dalamnya membahas ilmu
pendidikan islam. Sehingga wawasan yang mereka miliki kosong dari ilmu
pendidikan islam. Di antaranya juga lemahnya moralitas akhlak, hal ini
menunjukkan bahwa umat islam sudah jauh dari pendidikan moral serta akhlak yang
di ajarkan islam itu sendiri, sehingga pergaulan bebas di angggap sebagai
sebuah kebiasaan layaknya binatang ternak.
0 Komentar